Pada tanggal 2 Februari 2011 pukul 23.00 beberapa anggota Gongjitu Surabaya Rescue and Care yang terdiri atas SS-0126 (Pak Sunary/Item), SS-86 (Mr. Bien), SS-114 (Aryono), SS-115 (Anton/Jacky), dan didampingi Ketua Gongjitu Surabaya Rescue and care SS-002 (Joyce Letik/Rhey) meluncur ke daerah bencana, yaitu Surabaya Barat tepatnya di wilayah Keluarahan Sumberejo, Kecamatan Benowo. Di lokasi bencana telah hadir dari Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana/PB Kota Surabaya, Tagana, Linmas, Personil dari Koramil dan Kodim, juga beberapa Relawan dari Dinas Sosial Kota Surabaya
Anggota Surabaya Rescue (kependekan Surabaya Rescue and Care) langsung terjun ke lokasi bencana setelah berkoordinasi dengan Satlak PB Kota Surabaya yang telah terlebih dahulu berada di lokasi bencana. Terjun lapangan yang dilakukan oleh anggota Surabaya Rescue adalah untuk meninjau situasi dan kondisi daerah yang mengalami bencana banjir. Setelah melakukan survey lapangan dan melakukan bantuan berupa evakuasi warga yang tempat tinggalnya tenggelan karena air Sungai Lamong yang meluap, sekitar pukul 02.00 hari Rabu, 03 Februari 2011 pun anggota Surabaya Rescue harus balik kanan, pulang untuk mempersiapkan diri pada giat selanjutnya di pagi hingga sore nanti.Pada tanggal 03 Februari 2011, pukul 08.30, anggota Surabaya Rescue yang berjumlah sembilan orang meluncur menuju ke lokasi bencana. Mereka adalah: SS-026 (Item), SS-067 (Ki Rebo), SS-074 (Edy, Jelidro), SS-086 (Mr. Bien), SS-112 (Ical), SS-114 (Aryo), SS-115 (Anton/Jacky), dan SS-116 (Joko Kendil), SS-121 (Roy). Setelah berkoordinasi dengan Satlak PB Kota Surabaya, Ibu Candra dan Bapak Agus, kami pun langsung terjun lapangan. Pembagian tugasnya adalah: SS-067 berada di Posko Satlak untuk mengkoordinasikan teman-teman Surabaya Rescue dan beberapa relawan yang lain, SS-026 menjaga dan mengamankan lokasi parkir kendaraan yang jumlahnya lebih dari 200 kendaraan terdiri atas R2 dan R4; SS-074, SS-116 mengevakuasi warga yang berada di sisi Timur (depan Puskesmas). Bertugas membantu warga masyarakat yang berada di sisi Timur yang akan menuju perumahan GSA (sisi Barat). Untuk SS-086, SS-112, SS-114, SS-115, SS116, dan SS-117 Mengevakuasi warga yang berada di sisi Barat juga Evakuasi warga Perumahan GSA secara mobile dengan perahu karet.
Sungguh ini pekerjaan yang amat sangat berat. Selain medan yang tidak bersahabat karena beberapa batu pelapis jalan yang mengelupas karena kikisan air, juga arus deras dari Kali Lamong sangat kuat sekali. Beberapa kali anggota Surabaya Rescue harus terpeleset dan terbenam karena pijakan yang tidak pas (jalan kampung menjadi tidak rata karena batu, aspal atau paving tergerus arus air yang sangat kuat) juga karena derasnya arus air yang kuat. Beberapa perahu karet yang disiapkan oleh Satlak PB Kota Surabaya selain tambahan dari Sampoerna Rescue dan milik Dandim AD Kabupaten Gresik yang digunakan untuk evakuasi warga berjumlah delapan buah. Namun karena situasi dan kondisi TKP yang amat parah, mengakibatkan dua perahu karet harus parkir, tidak dapat digunakan karena landasannya perahu robek.
Anggota Surabaya rescue and Care mendapat tambahan tenaga lagi, sejumlah empat orang pada pukul 11.30, yaitu SS-11 (Gondo), SS-20 (Andi), SS-074 (Diva), SS-111 (Jimmy), dan SS-002 (Rhey). Tenaga yang hampir habis karena terkuras untuk melawan derasnya arus air dan lalu-lalang dari ujung ke ujung karena harus mengevakuasi warga menjadi segar kembali. Selain itu, bantuan padat yang berupa makanan (nasi bungkus) dan minuman semakin menambah tenaga yang sudah ngos-ngosan ini.
Posko Satlak PB Kota Surabaya yang juga menjadi Posko Surabaya Rescue adalah Pendopo Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Benowo menjadi pusat pengendali pelaksanaan tugas rescue. Selain itu, beberapa bantuan untuk warga yang berupa nasi bungkus, air mineral, mie instan dan roti siap makan uga tersedia dan siap dikirimkan.
Sekitar pukul 13.15, huja turun dengan lebatnya. Debit air yang semula agak berkurang, kini menjadi bertambah lagi. Rescuer dan para relawan lainnya harus montang-manting melakukan persiapan dan pelaksanaan evakuasi lebih lanjut. Namun karena semangat yang tetap berkobar untuk membantu sesama, anggota Surabaya Rescu pun tetap bersemengat menjalankan tugas kemanusiaan hingga tuntas. Lebatnya air hujan yang menambah tingginya genangan tidak menyurutkan semangat Rescuer dari anggota Gongjitu Surabaya Rescue and Care. Semangat ini tetap terjaga hingga di pukul 17.00
Pukul 17.00 seluruh anggota Surabaya Rescue harus pamit dengan rekan-rekan SAR lainnya untuk balik kanan (pulang) untuk pemulihan tenaga agar membuat berbuat lebih baik lagi pada keesokan harinya. Namun tiga puluh menit sebelumnya, SS-067 dan SS-115 harus mengawal dan membantu menurunkan bantuan yang berupa mie instan ke wilayah perumahan GSA. Bantuan yang harus diturunkan dari truk Linmas sebanyak 1500 dos mie instan. Dengan air setinggi pupu (di atas lutut) mie instan pun diturunkan dan dimasukkan ke balai RW.
Keterlibatan anggota Gongjitu Surabaya Rescue and Care di TKP, Benowo hingga hari Minggu, 06 Febryari 2011, pukul 16.00.
Gongjitu Surabaya Rescue and Care, tetap semangat!
Bekerja dengan hati bertindak dengan nurani.
Dilaporkan oleh Ki Rebo, SS-067
Sekretaris 017 SRC